ismi Amalia Mumtaza dan saya ingin menjadi sebenar-benarnya Amalia Mumtaza. sesuai dengan harapan dan do'a yang diberikan ummi dan abi padaku . karena my name is my promise :)
Senin, 29 Oktober 2012
Sabtu, 27 Oktober 2012
Qurban 1433 H
Jakarta - Rumah ukuran 5x4 m yang berlapis triplek di
kawasan Tebet Barat itu terlihat sangat sederhana. Barang rongsokan dan
sampah berserakan menghiasi tanah di sekitaran rumah tersebut. Di
sinilah Mak Yati (65) menjalani hidupnya selama setahun ini.
detikcom berkesempatan untuk mengunjungi rumah Mak Yati di kawasan Tebet Barat, Jakarta, Jumat (26/10/2012). Di rumahnya, mengenakan pakaian seadanya berupa kaos berwarna hitam dan celana pendek lusuh, Mak Yati yang didampingi suaminya Pak Maman menyambut dengan ramah.
"Yah, disinilah Mak hidup setahun ini nak. dulu masih sering pindah-pindah. Namanya juga pemulung, hidup di tanah orang, kadang diusir pindah ke sini. Terus diusir lagi, pindah lagi. Alhamdulillah, udah setahunan ini Mak tinggal di daerah sin," ujar Mak Yati memulai obrolan.
Mak Yati mengaku sudah menjadi pemulung sejak tahun 1965 hingga hari ini. Wanita asal Madura ini mengadu nasib ke Jakarta karena terpaan hidup yang bertubi-tubi di kampungnya sehingga ia nekat datang ke Jakarta walau tanpa bekal yang cukup.
"Mak udah lama mulung, sejak tahun 1965. Ya, dihitung saja sudah berapa lama Mak kayak gini. Tapi Alhamdulillah nak, sampai sekarang Mak masih kuat kerja, ini berkat pertolongan Allah SWT juga," ujar Mak Yati.
Niat untuk berkorban sudah terbersit di benak Mak Yati sejak tiga tahun yang lalu. Niat itu bermula ketika dia mengambil jatah sembako di sebuah kelurahan. Saat itu tiba-tiba muncul sebuah niat di dalam hati Mak Yati untuk bersedekah pada hari raya kurban.
"Sudah lama Mak pengen kurban Nak. Sejak tiga tahun yang lalu. Tapi kan mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi penghasilan nggak jelas. Buat makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi Mak ngumpulin dulu duit Rp 1.000, Rp 1.500 sampai tiga tahun, lalu Mak beliin kambing dua ekor. Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di tengah jalan saking Mak pengen beli kambing," tutur Mak Yati sambil tertawa.
"Tapi Alhamdulillah Nak, tahun ini niat Mak kesampaian. Mungkin sudah izin dari Allah juga tahun ini Mak bisa nyumbang kambing ke masjid. Jadi penghasilan dari Mak mulung ada faedahnya. Istilahnya bersihin harta, gitu-gitu," imbuhnya kembali diselingi tawa.
Mak Yati mengejutkan pengurus Masjid Al Ittihad, Tebet, Jumat (26/10) kemarin karena membawa dua kambing untuk dikurbankan di masjid itu. Hal itu membuat terharu pengurus masjid yang tahu keseharian Mak Yati sebagai pemulung.
"Kita nggak nyangka Mak Yati bawa kambing malam itu, ya kita terharu lah. Orang sehari-hari dia cuma mulung, tapi punya niat untuk menyumbangkan hewan kurban untuk lebaran ini," kata pengurus masjid bernama Syaiful.
Sumber detik.com
detikcom berkesempatan untuk mengunjungi rumah Mak Yati di kawasan Tebet Barat, Jakarta, Jumat (26/10/2012). Di rumahnya, mengenakan pakaian seadanya berupa kaos berwarna hitam dan celana pendek lusuh, Mak Yati yang didampingi suaminya Pak Maman menyambut dengan ramah.
"Yah, disinilah Mak hidup setahun ini nak. dulu masih sering pindah-pindah. Namanya juga pemulung, hidup di tanah orang, kadang diusir pindah ke sini. Terus diusir lagi, pindah lagi. Alhamdulillah, udah setahunan ini Mak tinggal di daerah sin," ujar Mak Yati memulai obrolan.
Mak Yati mengaku sudah menjadi pemulung sejak tahun 1965 hingga hari ini. Wanita asal Madura ini mengadu nasib ke Jakarta karena terpaan hidup yang bertubi-tubi di kampungnya sehingga ia nekat datang ke Jakarta walau tanpa bekal yang cukup.
"Mak udah lama mulung, sejak tahun 1965. Ya, dihitung saja sudah berapa lama Mak kayak gini. Tapi Alhamdulillah nak, sampai sekarang Mak masih kuat kerja, ini berkat pertolongan Allah SWT juga," ujar Mak Yati.
Niat untuk berkorban sudah terbersit di benak Mak Yati sejak tiga tahun yang lalu. Niat itu bermula ketika dia mengambil jatah sembako di sebuah kelurahan. Saat itu tiba-tiba muncul sebuah niat di dalam hati Mak Yati untuk bersedekah pada hari raya kurban.
"Sudah lama Mak pengen kurban Nak. Sejak tiga tahun yang lalu. Tapi kan mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi penghasilan nggak jelas. Buat makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi Mak ngumpulin dulu duit Rp 1.000, Rp 1.500 sampai tiga tahun, lalu Mak beliin kambing dua ekor. Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di tengah jalan saking Mak pengen beli kambing," tutur Mak Yati sambil tertawa.
"Tapi Alhamdulillah Nak, tahun ini niat Mak kesampaian. Mungkin sudah izin dari Allah juga tahun ini Mak bisa nyumbang kambing ke masjid. Jadi penghasilan dari Mak mulung ada faedahnya. Istilahnya bersihin harta, gitu-gitu," imbuhnya kembali diselingi tawa.
Mak Yati mengejutkan pengurus Masjid Al Ittihad, Tebet, Jumat (26/10) kemarin karena membawa dua kambing untuk dikurbankan di masjid itu. Hal itu membuat terharu pengurus masjid yang tahu keseharian Mak Yati sebagai pemulung.
"Kita nggak nyangka Mak Yati bawa kambing malam itu, ya kita terharu lah. Orang sehari-hari dia cuma mulung, tapi punya niat untuk menyumbangkan hewan kurban untuk lebaran ini," kata pengurus masjid bernama Syaiful.
Sumber detik.com
Jumat, 26 Oktober 2012
SURAT CINTA BUAT UKTHY BERKERUDUNG
Ini adalah unek-unek saya yang banyak dikecewakan oleh performa para
muslimah yang nampak di depan kedua biji mata saya sehari-hari. Di
tengah kegembiraan banyak orang yang melihat kerudung pada saat ini
menjadi trending fashion banyak muslimah, saya sebenarnya gemas, kecewa,
galau dan marah, tapi juga bingung.
Pangkal kekecewaan saya
adalah soal kesenjangan antara kerudung dengan gaya hidup mereka.
Mengapa banyak muslimah yang berkerudung sekedar puas dengan
berkerudung. Seolah-olah kerudung itu sudah babak final dalam penampilan
dan lifestyle, kenapa mereka tidak mau meningkatkan kepribadian mereka,
pemahaman mereka dan menjaga diri mereka? Kenapa? Kenapa? Please,
somebody help me!
Coba, pembaca pikirkan, bagaimana saya tidak
bingung melihat seorang muslimah berkerudung tapi body mereka tampak
melendung-melendung. Wajah manis berkerudung dalam balutan kemeja ketat
yang kancingnya seolah mau meloncat karena ketarik bodi mereka yang
sudah baligh, dan panggul ke bawah dililit jeans ketat – malah ada juga
yang nekat pake legging (gubraaag) – sehingga ‘aset nasional’ mereka
dikibarkan ke mana-mana.
Ukhtiiiiii….! Maaf kalau saya
sarkastis, tapi Anda ini kan muslimah, bukan hewan qurban yang dinilai
dari bobot badan dan kemontokan tubuh. Sapi dan domba qurban sengaja
di-display-kan dengan vulgar di pinggir jalan agar orang-orang yang mau
berkurban ngiler untuk membelinya dan mengurbankannya untuk fakir
miskin.
Tapi ukhti kan muslimaaaah, bukan kambing qurban.
Semakin Anda tertutup semakin ‘mahal’ harga ukhti di hadapan Allah, beda
dengan hewan qurban yang semakin nampak sintal bodinya makin mahal
harganya. Pahamkah kekesalan saya, ukhti?!Ini bukan berarti saya ini
maho atau cowok KW. Bukan. Saya pria tulen.
Saya senang dengan
kecantikan dan keindahan wanita karena itu kodrat saya, tapi kan Allah
melarang saya meneropong tubuh ukhti dari ujung rambut ke ujung jempol.
Jadi, please, saya minta kerja samanya, jangan bikin hidup saya yang
susah jadi tambah susah. Kalau memang ukhti cantik dan punya penampilan
berkelas biarlah suami ukhty saja yang nanti berhak untuk melihatnya.
Saya masih lelaki dan saya masih takut nambah saldo dosa.Pakaian ukhti
bila keluar rumah adalah kerudung dan baju panjang yang kita sebut
jilbab. Itu yang diperintahkan Allah kepada ukhti dan yang sekaum dengan
Anda. Kalau ukhti senang dengan tank top, baby doll, mini skirt, atau
hotpants ya silakan dipakai di balik jilbab ukhti. Tidak usah saya
diajak mengintip semuanya.
Saya juga gerah dan marah kala
menyaksikan ada remaja berkerudung jadi alay-alay di layar kaca. Entah
di acara In***, D*****t, atau yang sejenisnya. Sama saat saya juga geli
dan ketawa garing ngeliat ukhti-ukhti berkerudung ngantri tiket Justien
Biber atau Lady Gaga!
Tapi bukan soal itu saja yang membuat
emosi saya kadang meradang melihat ukhti dan teman-teman ukhti. Ada soal
lain yang saya terus terang gerah dan jadi garang. Apa? Pacaran! Saya
sering geleng kepala kalau sudah melihat akhwat berkerudung – apalagi
berjilbab – berasyik masyuk dengan cowok yang bukan mahram dan suami
juga bukan.Boleh percaya atau tidak, ukhti, saya pernah mendamprat – ini
mungkin terlalu dramatisasi, tepatnya mempermalukan – sepasang kekasih
di dalam angkot. Keduanya siswa almamater sekolah saya. Tapi yang bikin
kepala panas adalah ceweknya berkerudung rapih dan cowoknya
berjenggoooot (saya saja sampai sekarang belum sukses menumbuhkan
jenggot!) Keduanya duduk di pojokan angkot dan tangan tuh cewek ada
dipangkuan cowoknya sambil diremas-remas. !Astaghfirullah
al-‘azhim!“Udah nikah, belum?” tanya saya panas.“Eh, belum, Pak?” jawab
tuh cowok blingsatan sambil melepaskan tangan ceweknya. Untung nggak
dilepaskan dari persendian badannya. Bla, bla, bla, saya nasihatin
mereka berdua. Entah keduanya paham omongan saya atau tidak. Entah
setelah itu mereka bubar pacaran atau malah menganggap sikap saya
sebagai ujian.
Di mana-mana saya sering lihat akhwat
berkerudung berasyik masyuk dengan pacar-pacar mereka. Di atas motor
Kawasaki Ninja yang keren ada akhwat yang lengket ke punggung cowoknya (
jadi ingat seseorang...siapa ya...). Karena tuh motor Jepang jok
belakangnya nungging maka cewek berkerudung itu ikutan nungging dan
makin bersandar ke punggung cowoknya. Mungkin sambil berpikir bangga
‘cowok gue motornya keren’. nggak peduli pada komentar orang-orang yang
menyaksikannya. Saya sebaaal lihat ukhti seperti itu.
Saya juga
marah pada kawan saya yang pernah cerita kalau dia pernah diajak warga
menggerebeg sepasang mahasiswa yang sedang mesum di malam hari di bulan
suci Ramadhan. Ceweknya…..? Mahasiswi berkerudung! Coba bayangkan
saudara-saudara, keduanya ketangkap basah sedang mesum di bulan Ramadhan
pula! Saat orang berburu pahala, mereka malah saling berburu paha
(tanpa la). Kalau mereka orang atheis, saya nggak bakal marah. Tapi dia
berkerudung. Sad but true. Saya marah pada kawan saya itu kenapa story
buruk kayak begini harus diceritakan pada saya. Bikin saya makin sebal
pada ukhti berkerudung yang liar seperti itu. Tapi itu bukan
satu-satunya cerita, masih banyak cerita yang serupa yang saya dengar
dari kawan-kawan yang lain. Ada juga yang cerita kalau di antara cewek
berkerudung itu ada yang jadi wanita panggilan. Malah katanya tarifnya
premium call alias bisa lebih mahal karena kesannya eksotis dan
reliji.Saya jadi bertanya; untuk apa sih ukhti berkerudung? Apa makna
hijab dalam kehidupan ukhti? Tolong jawab 1 x 24 jam dari sekarang!
Sering saya dengar ada kalangan yang bilang ‘jilbabi dulu hatimu sebelum
tubuhmu’. Apa maksudnya? Sok berfilsafat tapi gajebo, ga’ jelas bo!
Nanti para cewek yang pakai hotpants bisa berdalih ‘ mas, jangan lihat
tubuh seksi saya, tapi rasakan hati saya yang berjilbab’ Pernahkah
ketika ukhti memutuskan untuk berkerudung apalagi berjilbab merenung
bahwa harus ada sebuah perubahan dalam hidup ukhti? Akan lebih terjaga,
lebih dekat kepada Allah, dan lebih berani meninggalkan
maksiat?Kekesalan itu saya tumpahkan di sini, biar ukhti baca kalau apa
yang ukhti lakukan itu berbahaya, dosa dan merusak korps akhwat
berkerudung dan berjilbab. Kalaupun ukhti tidak baca, saya berharap agar
ada yang meng-copy paste tulisan ini dan sharing ke mana saja agar
dibaca oleh ukhti dan yang se-alam dengan ukhti.
Untuk ukhti
yang sudah terlanjur membacanya dan marah-marah, saya harap agar malam
nanti merenung; sudah benarkah gaya hidup saya? Percayalah, mencopot
kembali kerudung bukan jawaban yang benar. Yang harus ukhti lakukan
adalah terus menyelam dalam ajaran Islam yang indah dan menyejukkan ini.
Banggalah sebagai akhwat berjilbab dan jagalah kehormatan diri sampai
mati. That’s all, ukhti fillah!
Ukhti ku Berkerudung...
SUMBER : page Jangan Jadi Muslimah Nyebelin.
Rabu, 24 Oktober 2012
Senin, 22 Oktober 2012
inspired
Assalamu’alaikum wr.wb
Banyak hal
yang saya dapatkan setelah dua bulan menjalani perkuliahan di Universitas
Mulawarman. Subhanallah, di dalam kelas saya banyak orang-orang berbakat. Dan saya
harus mencontoh mereka semua. Saya akui saya adalah seorang mahasiswi yang
pasif. Tapi dari teman-teman semua saya belajar banyak hal. Mereka semua adalah
mahasiswa yang aktif. Seharusnya begitulah menjadi seorang mahasiswa. Kini sedikit
demi sedikit saya harus bisa menjadi mahasiswa yang aktif.. caiyoo..ganbatte J.
Saya kagum
pada Randi, semua argumen-argumennya berdasar data dan fakta. Ia pandai
berdebat. Kalau dilihat, ia adalah orang yang update dengan perkembangan zaman
sekarang, rajin membaca, pengetahuan umumnya juga banyak. Ada lagi Iin
Mutmainah, dia itu super sekalii... subhanallah, dua jempol. Sama kayak Randi,
pinter debat. Masih banyak ada Tria Marina, Denik Sepdiyanto, Elsa Malinda,
Robi’atul Adawiyah, Anang Rizki, Dian Kumala Pratiwi, Marwani Kurnia, Amaliah
Aisyah,De el el.
Terkadang saya
ingin menyanggah atau menambahkan. Namun begitulah, di otak sudah tersusun
secara rapi dan berurutan, tapi ketika
saya berbicara didepan umum semua buyar. Semua yang saya tahu pergi entah
kemana. Padahal saya tahu jawaban itu. Tapi lagi-lagi kalimat-kalimat yang
sudah tersusun itu tidak bisa keluar . hem , Allah gimana ya caranya bisa enak,
lancar ngomong didepan umum. Gak gemeteran lagi... huff....
Terima kasih
teman sudah menginspirasi saya. Dengan suasana kelas yang seperti itu. Membuat daya
juang kita lebih. Saya sangat berharap saya bisa seperti kalian semua yang
pandai berbicara di depan umum.
ALLAH
terima kasih lagi atas semua limpahan rahmat yang telah kau berikan pada kami. Berkahi
dan ridhoilah kami dalam melakukan sesuatu.
mars kesmas unmul
Ada lagi ni Mars Kesmas.. agak lucu sih liriknya. Tapi
baguslah gak panjang-panjang amat jadi mudah untuk diingat
MARS KESMAS UNMUL
Dikesmas tempat cari ilmu
Salah tempat kalau kau numpang nama
Dikesmas orang-orang penuh kreativitas
Tempat orang-orang yang sukses
Dikesmas bukan
anak-anak sakit
Tempatnya
orang-orang yang sehat
Dikesmas bukan
anak-anak malas
Sedikit kerja
banyak capeknya
pamb
Memori kemarin yang masih ada dibinder waktu PAMB fakultas
Totalitas Perjuangan
Kepada para mahasiswa
Yang merindukan kejayaan
Kepada rakyat yang kebingungan
Di persimpangan jalan,
Kepada pewaris
peradapan
Yang telah
menggoreskan
Sebuah catatan kebanggaan
Dilembar sejarah
manusia
Wahai kalian yang rindu kemenangan
Wahai kalian yang turun kejalan
Demi mempersembahkan jiwa dan raga
Untuk negeri tercinta
Minggu, 21 Oktober 2012
FKM A 2012 Mulawarman University
Sekarang sudah masuk tahun
ajaran baru. Kini saya berstatus mahasisiwi. Alhamdulillah, Allah masih memberi
saya nikmat untuk menjadi seorang mahasiswi. Tak lupa ucapan syukron pada ummi
dan abi yang telah mengantarkan saya sampai ke jenjang ini. Banyak perilaku
yang harus diubah dari siswa menjadi mahasiswa. Dan saya sadar saya harus
segera beradaptasi.
Emmm,suasana baru di tahun baru. Saya masuk kelas A
fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Mulawarman. Teman-teman baru yang
asyik dan dari berbagai kultur.
Ketua Tingkat terpilih ada
Denik Sepdiyanto. Semoga dia bisa menjadi kating yang amanah dan bertanggung
jawab, tegas berwibawa...
Kalau pasukannya banyak ... ada,
Andry Rachmadani, Hesti Rahayu,
Nurma Liya Zunnu, Desy Ambar K, Syaripah, Amalia Mumtaza, Gaa Tiffany PD, Chandra
Gustia, Dian Permata Sari, Ayu Anggreny, Oktabiyani, Erin Nurhasanah, Sitohang
Raphita, Hanifah Yunita, Mey Fita Sari S, Elsa Malinda, Randi, Sarwindah, Risaldi,
Marwani Kurnia, Ersa Novianti, Yunika Aulia Nura, Muhammad Rizky P, Eva
Rosmiati Sari, Heriga Susilo, Ani, Rini Nur Hidayah, Tria Marina R, Amaliah
Aisyah Rakhim, Robiatul Adawiyah, Dara Sucia Iskandar, Selmia Gusni Bulan, Lia Jeni
Artha S, Desy Anggraeni, Hardianti, Fitriyana , Dian Kumala P, Vina Rizki
Wartina, Herdita Rahmadianingtyas, Anang Rizky, Irma Dessy Anggaraini, Tendry
Salenussa, Tisnawati, Titis Baktiningtyas. Afwan bila ada yang belum saya
sebutkan namanya hhe.
Resmilah kami menjadi bagian
dari keluarga besar FKM UNMUL, semoga semua dari kita dilancarkan dan
dimudahkan oleh Allah dalam mengemban tanggung jawab kita tidak sekedar menjadi
mahasiswa tapi sebagai pemimpin dan generasi emas penerus bangsa.
Go..go..go
Agent of change, control
social, and iron stock ada ditangan kita kawan.
Semoga kita semua bisa
mengubah bangsa menjadi lebih baik..aamiin..
Langganan:
Postingan (Atom)