Kezaliman pemerintahan kudeta semakin terlihat nyata. Belum puas membantai ribuan jiwa rakyatnya sendiri, kerajaan kudeta merancang membubarkan gerakan Ikhwanul Muslimin yang telah terbentuk sejak 1928.
"Tidak akan ada perdamaian dengan mereka yang tangannya telah berlumuran darah dan yang berbalik senjata terhadap negara dan lembaga-lembaganya," ujar Beblawi, seperti dilansir Reuters, Sabtu (17/8/2013).
Di Mesir kini telah beredar berita Mesir tentang Ikhwanul Muslimin yang dikeluarkan tengah malam tadi dan berlaku aktif sejak tgl 17/8/2013; kembali pada UU No.73 thn 1956 yang berbunyi:
1. Ikhwanul Muslimin adalah organisasi pengganas / terlarang.
2. Anggota dan simpatisan Ikhwanul Muslimin akan disidang oleh mahkamah tentera.
3. Pembekuan semua sumber kewangan Ikhwanul Muslimin.
4. Keputusan ini akan dibuat di semua media rasmi pada tgl 17/8/2013.
Kementerian Dalam Negeri Mesir mendakwa, pihaknya telah membekuk lebih daripada 1,000 anggota Ikhwanul Muslimin. Sementara 250 di antaranya terancam dakwaan pembunuhan, percubaan pembunuhan, dan keganasan.
Ikhwanul Muslimin adalah organisasi yang ditubuhkan oleh Hasan Al-Banna di bandar Ismailiyah, Mesir pada Mac 1928 sebagai respon atas kemusnahan moral yang terjadi pada umat Islam di Mesir akibat penjajahan.
Organisasi ini mampu cepat menyentuh hati umat muslim sehingga perkembangannya pun juga sangat cepat. Akibat peranan serta organisasi itu dalam perlawanan terhadap Israel tahun 1948, Amerika Syarikat menekan kerajaan Mesir untuk membekukan gerakan Ikhwanul Muslimin. Sejak itu organisasi ini mendapat perlakuan zalim.
Tahun 1949 Hasan Al-Banna syahid ditembak oleh orang tak dikenal. Ikhwanul Muslimin semakin tertekan di Mesir, namun semangat dan pemikirannya malah merebak dan berkembang ke seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar