Jakarta - Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri berpanas-panasan di tengah pemukiman pemulung di seputaran Jakarta Selatan. Dia punya harapan untuk para pemulung. Mereka agar tak selamanya menjadi pemulung.
"Pemulung nggak selamanya jadi pemulung. Mereka ditanya juga nggak mau jadi pemulung terus. Mau pulang ikut bangun kampungnya," kata Salim di Jalan Lebak Bulus V, Fatmawati, Cilandak Barat, Jakarta Selatan, Sabtu (24/8/2013).
Pemulung di Jakarta diketahui sebagian besar berasal dari luar daerah. Salim menyatakan lebih baik memfasilitasi para pemulung ini ketimbang merelokasi, agar pembangunan di daerah asalnya meningkat.
"Kalau kementerian pasti pemberdayaan mereka di daerah, contoh bisa nggak alih profesi di daerah jadi pengolah pupuk organik. Sampah itu di mana-mana ada, dan itu juga uang. Ini kan perlu daerah mana yang cocok, kita liat lah. Tapi saya pikir memang kalau di daerah asalnya lebih bagus," ujar Salim.
Salim yakin para pemulung yang lebih baik dari pengemis ini bisa lebih sejahtera di daerah ketimbang ibu kota. Daerah juga bisa memberikan ruang yang baik untuk anak-anak tumbuh kembang.
"Saya pikir demikian, kalau bisa sekarang dan bisa mandiri di daerah kenapa harus tunggu 50 tahun lagi. Kita yakinkan mereka di daerah pun mereka lebih sejahtera," ujar Salim.
Menteri yang juga politisi dari PKS ini meminta masyrakat turut membantu masalah kesejahteraan pemulung. Ia meyakini bantuan masyarakat bisa mempercepat para pemulung menjadi sejahtera.
"Kita jadikan lebih indah, pemerintah punya keterbatasan, cuma kita inginkan akselerasi percepatan. Masyarakat kita ini punya kepekaan juga, jadi contoh Kementerian Sosial itu sudah jalan, banyak rumah kita bangun dana dari masyarakat, mereka yang membantu," tutup Salim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar