Senin, 26 Agustus 2013

bukti pengkhianatan Syi'ah

Assalaamu'alaikum.

Sekali lagi, bukti pengkhianatan Syi'ah - yang mengaku muslim - terhadap Islam! INILAH PERNYATAAN DARI TENTARA HIZBULLAH IRAN (SYI'AH) YANG TEGA HENDAK MENYERANG MUSLIM (AHLUS SUNNAH) DAN Makkah dan Madinah, DAN hingga kini MASIH terus membantai-memperkosai muslim (yang mereka anggap nawashib hina) di Suriah dan MASIH mengacau di Mesir! -----> http://www.bersamadakwah.com/2013/08/hizbullah-ancam-akan-musnahkan-makkah.html?m=1


Sungguh semua nubuwwah-ramalan Rosululloh shollollohu 'alaihi wasallam akan perang akhir jaman melawan Dajjal, pasukan Ya'juj-Ma'juj, dan datangnya Rosululloh 'Isa bin Maryam 'alaihissalaam dan Imam al Mahdi dari keturunan Hasan bin Ali di pihak muslim PASTI IN SYAA ALLAH akan terjadi!

In syaa Allah ini salah-satu tandanya, adanya Syi'ah yang diciptakan oleh Yahudi dan Persia! Adanya Yahudi! Adanya para pembantu-antek Yahudi! Adanya kaum munafiquun! Dan satu per satu tanda perang akhir jaman dan akhir jaman dibuktikan Allah! Ingatlah 124.000 nabi telah datang! Usia Bumi adalah 5 milyar tahun lebih! Alam Semesta lebih tua pula daripada ini!

BUKAN HANYA KALI ini saja Syi'ah menyerbu Ka'bah-Makkah dan membunuhi muslim, mengkhianati Islam!

INGATLAH:

317 Hijriyyah. - Abu Tohir Arrofidhi Al Qurmuti masuk ke kota Makkah pada hari Tarwiya (8 Dzulhijjah) dan membunuh jamaah haji di Masjidil Haram serta mencongkel Hajar Aswad dan membawanya ke Ahsa’ hingga dapat dikembalikan lagi ke Ka’bah pada tahun 355 Hijriyyah. Kerajaan mereka tetap eksis di Ahsa’ hingga tahun 466 Hijriyyah. Pada tahun ini berdirilah kerajaan Hamdaniyah di Mosul dan Halab dan tumbang pada tahun 394 Hijriyyah.

408 Hijriyyah. - Penguasa kerajaan ubaidiyah di mesir yang bernama Al Hakim Biamrillah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Salah satu dari kehinaannya adalah dia berniat untuk memindahkan kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota Madinah ke Mesir sebanyak dua kali. Yang pertama adalah ketika dia disuruh oleh beberapa orang Zindiq untuk memindahkan jasad Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ke Mesir. Lalu dia membangun bangunan yang megah dan menyuruh Abul Fatuh untuk membongkar kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu masyarakat tidak rela dan memberontak membuat dia mengurungkan niatnya. Yang kedua ketika ia mengutus beberapa orang untuk membongkar kuburan Nabi. Utusan ini tinggal didekat masjid dan membuat lobang menuju kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu makar mereka ketahuan dan utusan tersebut dibunuh.

656 Hijriyyah. - Penghianatan besar yang dilakukan oleh Rofidhoh pimpinan Nasiruddin Al Thusi dan Ibnul Alqomi yang bersekongkol dengan kaum Tartar Mongolia agar masuk ke Baghdad dan membunuh dua (2) juta muslim Baghdah dan banyak dari Bani Hasyim (Ahlul Bait Rosululloh shollollohu ‘alaihi wasallam) yang seolah2 dicinai oleh kaum Rofidhoh namun justru dikorbankannya ini. Pada tahun yang sama muncullah kelompok Nusairiyah yang didirikan oleh Muhammad bin Nusair.

1400 Hijriyyah. - Khomeini menyampaikan pidatonya pada peringatan lahirnya Imam Mahdi fiktif mereka pada tanggal 15 sya’ban 1407 Hijriyyah (1982 Masehi). Sebagian pidatonya berbunyi demikian, bahwa, “Para Nabi diutus Allah untuk menanamkan prinsip keadilan di muka bumi tapi mereka tidak berhasil, bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus untuk memperbaiki kemanusiaan dan menanamkan prinsip keadilan tidak berhasil … Yang akan berhasil dalam misi itu dan menegakkan keadilan di muka bumi dan meluruskan segala penyimpangan adalah imam Mahdi yang ditunggu-tunggu ...” Begitulah menurut Khomeini para Nabi telah gagal, termasuk Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, sementara revolusinya telah berhasil.

1407 Hijriyyah. - Jamaah haji iran mengadakan demonstrasi besar-besaran di kota Makkah pada hari Jum’at di musim Haji tahun 1407 Hijriyyah (1987 Masehi). mereka melakukan tindakan perusakan di kota Makkah seperti kakek-moyang mereka kaum Qoromitoh, mereka membunuh beberapa orang aparat keamanan dan jamaah haji, merusak dan membakar toko, merusak dan membakar mobil beserta mereka yang berada di dalamnya. Jumlah korban saat itu mencapai 402 orang tewas, 85 dari mereka adalah aparat keamanan dan penduduk biasa Arab Saudi.

1408 Hijriyyah. - Mu’tamar Islam yang diadakan oleh Liga Dunia Islam di Makkah mengumumkan fatwa bahwa Khomeini telah kafir.

1409 Hijriyyah. - Pada musim haji tahun 1409 Hijriyyah (1989 Masehi) ini kaum Rofidhoh meledakkan beberapa tempat sekitar masjidil haram di kota mekah. Mereka meledakkan bom itu tepat pada tanggal 7 Dzulhijjah dan mengakibatkan tewasnya seorang jamaah haji dari pakistan dan melukai 16 orang lainnya serta mengakibatkan kerusakan bangunan yang sangat besar. 16 pelaku insiden itu berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1410 Hijriyyah.

1410 Hijriyyah. - Khomeini meninggal dunia, semoga Allah memberinya balasan yang setimpal. Kaum Rofidhoh membangun sebuah bangunan yang menyerupai Ka’bah untuknya, semoga Allah memerangi mereka.

1433 Hijiryyah. - Rezim Assaad di Suriah yang dibantu Iran, membantai rakyatnya, kaum Sunni.

RANGKUMAN PENGKHIANATAN SYI'AH TERHADAP ISLAM DALAM SEJARAH:

Di bawah ini adalah ringkasan sejarah Syi’ah dan terutama kelompok Syi’ah Rofidhoh, kelompok yang terbesar dari aneka pecahan (firqoh) Syi'ah, dan yang saat ini resmi berkuasa dan dominan di negara Iran.

Mereka adalah yang menolaki sama-sekali bahkan mengkafirkan para Imam-Khulafahur Rosyidin kecuali Kholifah Ali bin Abi Tholib - rodhiollohu ‘anhu - dan menolaki sama-sekali bahkan mengkafirkan ribuan sahabat Rosululloh - shollollohu ‘alaihi wasallam - (termasuk sebagian sangat besar karenanya juga Hadits yang diriwayatkan mereka). Dan mereka mengakui hanya segelintir dari para Sahabat, yakni hanya Sahabat yang dari Persia dan yang pernah berselisih-pendapat dengan para Kholifah selain Kholifah Ali, rodhiollohu ‘anhum.

Mereka juga mengaku mencintai Ahlul Bait, namun sebenarnya menjebak dan memfitnah Ahlul Bait.
Masih ada lain-lain ciri fundamental mereka yang membedakan mereka daripada Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Kini, semakin santer di Indonesia. Berhati-hatilah.

Ringkasan peristiwa pentingnya:

14 Hijirah (Hijriyyah) - Peristiwa yang terjadi pada tahun 14 Hijriyyah inilah pokok dan asas dari kebencian kaum Rofidhoh terhadap Islam dan kaum Muslimiin, karena pada tahun ini meletus perang Qodisiyyah yang berakibat takluknya kerajaan persia majusi,nenek moyang kaum Rofidhoh . Pada saat itu kaum Muslimiin dibawah kepemimpinan Umar bin Khottob - rodhiollohu ‘anhu -.

16 Hijriyyah. - Kaum Muslimiin berhasil menaklukkan ibukota kekaisaran persia, Mada’in. Dengan ini hancurlah kerajaan persia. Kejadiaan ini masih disesali oleh kamum Rofidhoh hingga saat ini.

23 Hijriyyah. - Abu Lu’lu’ah Al Majusi yang dijuluki Baba Alauddin oleh kaum Rofidhoh membunuh Umar bin Khottob rodhiyalahu ‘anhu.

34 Hijriyyah. - Munculnya ‘Abdullah bin saba’, si Yahudi dari Yaman yang dijuluki Ibnu sauda’ berpura-pura masuk Islam, tapi menyembunyikan kekafiran dalam hatinya. Dia menggalang kekuatan dan melancarkan provokasi melawan Kholifah ketiga Utsman bin Affan rodhiyalahu ‘anhu hingga dibunuh oleh para pemberontak Khawarij karena fitnah yang dilancarkan oleh Ibnu Sauda’(abdullah bin saba’) ini pada tahun 35 Hijriyyah. Keyakinan yang diserukan oleh ‘Abdullah bin Saba’ berasal dari akar Yahudi-Nasrani dan Majusi yaitu menuhankan Ali bin Abi Tholib rodhiyalahu ‘anhu, wasiat, roj’ah, wilayah, keimamahan, bada’ dan lain-lain.

36 Hijriyyah. - Malam sebelum terjadinya perang Jamal (Perang Unta) kedua belah pihak telah bersepakat untuk berdamai. Mereka bermalam dengan sebaik2 malam sementara ‘Abdullah bin Saba’ dengan konco-konconya bermalam dengan penuh kedongkolan. Lalu dia membuat provokasi kepada kedua belah pihak hingga terjadilah fitnah seperti yang diinginkan oleh Ibnu Saba’. Pada masa kelhilafahan Ali bin Abi Tholib kelompok ‘Abdullah bin Saba’ datang kepada Ali bin Abi Tholib - rodhiollohu ‘anhu - seraya berkata “Kamulah, kamulah !!” Ali bin Abi Tholib menjawab, ”Siapakah saya?” kata mereka “Kamulah sang Pencipta!!”. Lalu Ali bin Abi Tholib menyuruh mereka untuk bertobat tapi mereka menolak. Kemudian Ali bin Abi Tholib menyalakan api dan membakar mereka.

41 Hijriyyah. - Tahun ini adalah tahun yang dibenci oleh kaum Rofidhoh karena tahun ini dinamakan tahun Jama’ah atau tahun persatuan karena kaum Muslimiin bersatu dibawah pimpinan KholifahMu’awiyah bin Abi Sufyan - rodhiollohu ‘anhu - sang penulis wahyu karena Hasan bin Ali bin Abi Tolib menyerahkan kekhilafahan kepada Mu’awiyah, dengan ini maka surutlah tipu daya kaum Rofidhoh .

61 Hijriyyah. - Pada tahun ini Husein bin Ali terbunuh di padang Karbala setelah ditinggal oleh penolongnya dan diserahkan kepada pembunuhnya.

260 Hijriyyah. - Hasan Al Askari meninggal dan kaum Rofidhoh menyangka bahwa imam kedua belas (12) yang ditunggu-tunggu telah bersembunyi di sebuah lobang di Samurra’ dan akan kembali lagi ke dunia.

277 Hijriyyah. - Munculnya gerakan Rofidhoh Qoromitoh yang didirikan oleh Hamdan bin Asy’ats yang dikenal dengan julukan Qirmit di Kufah, Persia.

278 Hijriyyah. - Munculnya gerakan Qoromitoh di Bahrain dan Ahsa’ yang dipelopori oleh Abu Saad Al Janabi

280 Hijriyyah. - Munculnya kerajaan Rofidhoh Zaidiyah (pengikut Zaid) di So’dah dan San’a di negeri Yaman yang didirikan oleh Husein bin Qosim Arrossi.

297 Hijriyyah. - Munculnya kerajaan Ubaidiyin di Mesir dan Maghribi (Maroko) yang didirikan oleh Ubaidillah bin Muhammad Al Mahdi.

317 Hijriyyah. - Abu Tohir Arrofidhi Al Qurmuti masuk ke kota Makkah pada hari Tarwiya (8 Dzulhijjah) dan membunuh jamaah haji di Masjidil Haram serta mencongkel Hajar Aswad dan membawanya ke Ahsa’ hingga dapat dikembalikan lagi ke Ka’bah pada tahun 355 Hijriyyah. Kerajaan mereka tetap eksis di Ahsa’ hingga tahun 466 Hijriyyah. Pada tahun ini berdirilah kerajaan Hamdaniyah di Mosul dan Halab dan tumbang pada tahun 394 Hijriyyah.

329 Hijriyyah. - Pada tahun ini Allah telah menghinakan kaum Rofidhoh karena pada tahun ini dimulailah peristiwa “Ghoibah al Kubro” atau “menghilang selamanya” karena menurut mereka imam Rofidhoh XII yang diyakini sebagai Imam Mahdi (namun tak pernah muncul) telah menulis surat dan sampai kepada mereka yang bunyinya, “Telah dimulailah masa menghilangku dan aku tidak akan kembali sampai masa diijinkan oleh Allah, barangsiapa yang berkata dia telah berjumpa denganku maka dia adalah pembohong”. Semua ini supaya menghindar dari paertanyaan orang awam kepada ulama mereka tentang terlambatnya Imam Mahdi keluar dari persembunyiannya (hingga kini).

320-334 Hijriyyah. - Munculnya kerajaan Rofidhoh Buwaihi di dailam yang didirikan oleh Buwaih bin Syuja’. Mereka membuat kerusakan di Baghdad. Pada masa mereka orang2 bodoh mulai berani memaki-maki para sahabat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.

339 Hijriyyah. - Hajar Aswad dikembalikan ke Makkah atas rekomendasi dari pemerintahan Ubaidiyah di mesir.

352 Hijriyyah. - Pemerintahan Buwaihi menutup pasar2 tanggal 10 muharrom serta meliburkan semua kegiatan jual beli, maka keluarlah wanita2 tanpa mengenakan jilbab dengan memukuli diri mereka di pasar. Pada saat itu pertama kali dalam sejarah diadakan perayaan kesedihan atas meninggalnya Husein bin Ali bin Abi Tholib (Asyura).

358 Hijriyyah. - Kaum Rofidhoh Ubaydiy menguasai Mesir. Salah satu pemimpinya yang terkenal adalah Al Hakim Biamrillah yang mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan dan menyeru kepada pendapat Reinkarnasi. Dengan ambruknya kerajaan ini tahun 568 Hijriyyah muncullah gerakan Druz.

402 Hijriyyah. - Keluarnya pernyataan kebatilan nasab Fatimah yang digembar gemborkan oleh penguasa kerejaan Ubaidiyah di Mesir (yang bukan keturunan Quraisy) dan menjelaskan ajaran mereka yang sesat dan mereka adalah Zindiq dan telah dihukumi kafir oleh seluru ulama’ kaum Muslimiin.

408 Hijriyyah. - Penguasa kerajaan ubaidiyah di mesir yang bernama Al Hakim Biamrillah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan. Salah satu dari kehinaannya adalah dia berniat untuk memindahkan kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dari kota Madinah ke Mesir sebanyak dua kali. Yang pertama adalah ketika dia disuruh oleh beberapa orang Zindiq untuk memindahkan jasad Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ke Mesir. Lalu dia membangun bangunan yang megah dan menyuruh Abul Fatuh untuk membongkar kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu masyarakat tidak rela dan memberontak membuat dia mengurungkan niatnya. Yang kedua ketika ia mengutus beberapa orang untuk membongkar kuburan Nabi. Utusan ini tinggal didekat masjid dan membuat lobang menuju kubur Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Lalu makar mereka ketahuan dan utusan tersebut dibunuh.

483 Hijriyyah. - Munculnya gerakan Assasin yang menyeru kepada kerajaan Ubaidiyah di mesir didirikan oleh Hasan Assobah yang memiliki asal usul darah Persia. Dia memulai dakwahnya di wilayah Persia tahun 473 Hijriyyah.

500 Hijriyyah. - Penguasa Ubaidiyun membangun sebuah bangunan yang megah diberi nama mahkota Husein. Mereka menyangka bahwa kepala Husein bin Ali bin Abi Tholib dikuburkan di sana. Hingga saat ini banyak kaum Rofidhoh yang berhaij ke tempat tersebut.

656 Hijriyyah. - Penghianatan besar yang dilakukan oleh Rofidhoh pimpinan Nasiruddin Al Thusi dan Ibnul Alqomi yang bersekongkol dengan kaum Tartar Mongolia agar masuk ke Baghdad dan membunuh dua (2) juta muslim Baghdah dan banyak dari Bani Hasyim (Ahlul Bait Rosululloh shollollohu ‘alaihi wasallam) yang seolah2 dicinai oleh kaum Rofidhoh namun justru dikorbankannya ini. Pada tahun yang sama muncullah kelompok Nusairiyah yang didirikan oleh Muhammad bin Nusair.

907 Hijriyyah. - Berdirinya kerajaan Safawiyah di iran yang didirikan oleh shah Ismail bin Haidar al Safawi yang juga seorang Rofidhoh. Dia telah membunuh hampir dua (2) juta muslim yag menolak memeluk mazhab Rofidhoh. Pada saat masuk ke Baghdad dia memaki Khulafahur Rosyidin di depan umum dan membunuh mereka yang tidak mau memeluk mazhab Rofidhoh. Tak ketinggalan pula dia membongkar banyak kuburan orang sunni seperti Imam Abu Hanifah. Termasuk peristiwa penting yang terjadi pada masa kerajaan Sofawiyah adalah ketika Shah Abbas berhaji ke Masyhad untuk menandingi ibadah Haji di Makkah. Pada tahun yang sama Sodruddin al Syirozi memulai dakwahnya kepada mazhab Baha’iyah. Mirza Ali Muhammad al Syirozi mengatakan bahwa Allah telah masuk ke dalam dirinya, setelah mati dia digantikan oleh muridnya Baha’ullah yang di kemudian hari menjadi agama Baha’i. Sementara itu di India muncul kelompok Qodiyaniyah pimpinan Mirza Ghulam Ahmad yang mengatakan bahwa dirinya dalah Nabi yang di kemudian hari menjadi agama Ahmadiyah. Kerajaan Safawiyah berakhir pada tahun 1149 Hijriyyah.

1218 Hijriyyah. - Seorang Rofidhoh dari Iraq datang ke Dar’iyah di Najd dan menampakkan kesalehan dan kezuhudan. Pada suatu hari dia solat di belakang Imam Muhammad bin Su’ud dan membunuhnya ketika dia sedang sujud saat solat asar dengan belati.

1289 Hijriyyah. - Pada tahun ini buku Fashlul Khitob fi Tahrifi Kitabi Robbil Arbab (penjelasan bahwa kitab Allah telah diselewengkan dan diubah) karangan Mirza Husain bin Muhammad Annuri Attobrosi, terbit. Kitab ini memuat pendapat Rofidhoh bahwasanya Al Quran yang ada saat ini telah diselewengkan, dikurangi dan ditambahi.

1389 Hijriyyah. - Khomeini menulis buku Wilayatul Faqih dan Al Hukumah Al Islamiyah. Sebagian kekafiran yang ada pada buku tersebut (Al Hukumah Al Islamiyah hal 35) adalah bahwa Khomeini berkata bahwa termasuk hal pokok dalam mazhab kita adalah bawah para imam kita memiliki posisi yang tidak dapat dicapai oleh para malaikat dan para Nabi (Imam Syi’ah berkedudukan lebih tinggi daripada kedudukan para Nabi dan Malaikat).

1399 Hijriyyah. - Berdirinya pemerintahan Rofidhoh di Iran yang didirikan oleh Khomeini dengan gelar Ayatollah Khomeini setelah berhasil menumbangkan pemerintahan Syah Iran Reza Pahlevi pada tahun 1399 Hijriyyah (1981 Masehi). Ciri khas negara ini adalah mengadakan demonstrasi dan tindakan anarkis atas nama Revolusi Islam di tanah suci Makkah pada hari mulia yaitu pada musim haji.

1400 Hijriyyah. - Khomeini menyampaikan pidatonya pada peringatan lahirnya Imam Mahdi fiktif mereka pada tanggal 15 sya’ban 1407 Hijriyyah (1982 Masehi). Sebagian pidatonya berbunyi demikian, bahwa, “Para Nabi diutus Allah untuk menanamkan prinsip keadilan di muka bumi tapi mereka tidak berhasil, bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang diutus untuk memperbaiki kemanusiaan dan menanamkan prinsip keadilan tidak berhasil … Yang akan berhasil dalam misi itu dan menegakkan keadilan di muka bumi dan meluruskan segala penyimpangan adalah imam Mahdi yang ditunggu-tunggu ...” Begitulah menurut Khomeini para Nabi telah gagal, termasuk Nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam, sementara revolusinya telah berhasil.

1407 Hijriyyah. - Jamaah haji iran mengadakan demonstrasi besar-besaran di kota Makkah pada hari Jum’at di musim Haji tahun 1407 Hijriyyah (1987 Masehi). mereka melakukan tindakan perusakan di kota Makkah seperti kakek-moyang mereka kaum Qoromitoh, mereka membunuh beberapa orang aparat keamanan dan jamaah haji, merusak dan membakar toko, merusak dan membakar mobil beserta mereka yang berada di dalamnya. Jumlah korban saat itu mencapai 402 orang tewas, 85 dari mereka adalah aparat keamanan dan penduduk biasa Arab Saudi.

1408 Hijriyyah. - Mu’tamar Islam yang diadakan oleh Liga Dunia Islam di Makkah mengumumkan fatwa bahwa Khomeini telah kafir.

1409 Hijriyyah. - Pada musim haji tahun 1409 Hijriyyah (1989 Masehi) ini kaum Rofidhoh meledakkan beberapa tempat sekitar masjidil haram di kota mekah. Mereka meledakkan bom itu tepat pada tanggal 7 Dzulhijjah dan mengakibatkan tewasnya seorang jamaah haji dari pakistan dan melukai 16 orang lainnya serta mengakibatkan kerusakan bangunan yang sangat besar. 16 pelaku insiden itu berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati pada tahun 1410 Hijriyyah.

1410 Hijriyyah. - Khomeini meninggal dunia, semoga Allah memberinya balasan yang setimpal. Kaum Rofidhoh membangun sebuah bangunan yang menyerupai Ka’bah untuknya, semoga Allah memerangi mereka.

1433 Hijiryyah. - Rezim Assaad di Suriah yang dibantu Iran, membantai rakyatnya, kaum Sunni.

INGATLAH:

PERBEDAAN keyakinan akan IMAM MAHDI

Mahdi bagi Ahlus Sunnah Al Jama’ah bernama Muhammad bin ‘Abdullah (keterangan dari Hadits Rosululloh - shollollohu ‘alaihi wasallam - riwayat Sunan Abu Dawud dan At-Tirmidzy, dishahihkan oleh Al Albani dalam Myskat al Mashabih).

Beliau dari keturunan Hasan bin Abi Thalib, belum dilahirkan, muncul dari arah Timur, memenuhi Bumi dengan keadilan (Shahih Sunan Abu Dawud 4/82) dan kesejahteraan selama 7 atau 8 tahun, menegakkan syari’at Islam, memakmurkan Bumi (Bumi mengeluarkan tetumbuhan, langit menurunkan hujan, ada harta-benda yang banyak, banyak binatang ternak, umat semakin mulia).

Beliau memerangi Yahudi dan Nasrani dan beserta Nabi ‘Isa ’alaihis salaam akan membunuh Dajjal.

Sedangkan Imam Mahdi Syi’ah adalah Muhammad bin Hasan Al Asykari

Beliau dari keturunan Husain bin Ali bin Abi Tholib, yang telah dilahirkan tahun 255 Hijriyyah dan sampai sekarang masih hidup namun bersembunyi (Kitab ”Al-Ghummah” Jilid II, hal 236, oleh Al-Arbaly dan dikuatkan Syaikh mereka Abdul Hamid Al-Muhajir), muncul dari Sirdab Samira’, akan tinggal di Bumi selama 70 tahun untuk membalas dendam, menegakkan hukum keluarga Dawud (Bani Israil), akan menyeru keAlloh dengan nama Ibraninya (Kitab ”Ushul Al Kafi” Jilid I, hal 398), menghancurkan semua Masjid (Kitab ”Al Gharib” hal 247 oleh Ath-Thusy).

Ia berdamai dengan Yahudi dan Nasrani, dan menghalalkan darah muslim (Kitab ”Bihar al-Anwar”Jilid 52 hal 376).

Doktrin Mahdiyah (perihal al-mahdi) dan Raj’ah (kedatangan kembali) dihubungkan dengan status Imam Mastur (bersembuyi) yang dipercaya akan muncul kembali sebagai Mahdi yang membangun kerajaan Allah menjelang hari Kiamat kelak.

Ajaran ini bagi sebagian kalangan ditengarai memiliki akar dalam ajaran agama Zarathustra yang dianut bangsa Persia sebelum kedatangan Islam yang datang ke Persia pada masa Kholifah Umar bin Khoththob - rodhiollohu ‘anhu -.

PERBEDAAN ISLAM DENGAN SYI'AH: dua belas (12) Persamaan Syi’ah dengan Yahudi

1. Yahudi telah mengubah-ubah Taurat, begitu pula Syi’ah. Mereka mempunyai Al Quran hasil kerajinan tangan mereka yakni yang disebut sebagai “Mushaf Fathimah” yang tebalnya tiga (3) kali lipat daripada Al Quran kaum Muslimiin. Mereka menganggap ayat Al Quran yang diturunkan berjumlah 17.000 ayat, dan karenanya menuduh para sahabat rodhiyollohu ‘anhum menghapus sepuluh ribu (10.000) ayat lebih. Al Quran yang sesungguhnya yang ditulis oleh Ali bin Abi Tholib rodhiyallahu ’anhu menurut kaum Syi’ah akan dibawa Imam Mahdi pada akhir jaman (”Ma Ba’da azh-Zhuhur” halaman 637 yang ditulis Muhammad Shadiq ash-Shadr dan ”Yaum al-Khalash” halaman 373 serta Kitab al-Ghaibah halaman 318) dan bahwa Al Quran telah diubah (lihat ”Al Fashl fi al-Ahwa’ wa al-milal wa an-Nihal” 5/182 dinukil dari al-Jama’at al Islamiyyah oleh Salim al-Hilali halaman 246).

2. Yahudi menuduh Siti Maryam yang suci telah berzinah, karena telah mengandung Nabi ‘Isa ‘alahis salam tanpa menikah (Al Quran Surat Maryam ayat 28). Syi’ah melakukan hal yang sama terhadap istri Rosululloh shollollohu ‘alaihi wasallam, ‘Aisyah —rodhiollohu ‘anha— sebagaimana yang diungkapkan Al-Qummi (pembesar Syiah) dalam Tafsir Al-Qummi (II/34).

3. Yahudi mengatakan, “Kami tidak akan disentuh oleh api neraka melainkan hanya beberapa hari saja.” (Al Quran Surat Al-Baqarah ayat 80). Syiah lebih dahsyat dalam hal ini daripada Yahudi dengan mengatakan, “Api neraka telah diharamkan membakar setiap orang Syiah,” sebagaimana tercantum dalam kitab mereka yang dianggap suci Fashl Kitab (hal.157).

4. Yahudi meyakini, Allah mengetahui sesuatu setelah terjadinya sesuatu itu, padahal Allah tadinya tidak tahu. Begitu juga dengan Syiah. Orang-orang Syiah menyebutnya sebagai akidah “Al Bada’”. Abu Abdillah berkata, “Seseorang belum dianggap beribadah kepada Allah sedikit pun, hingga ia mengakui adanya sifat bada’ bagi Allah.” (Ushulul Kafi fi Kitabit Tauhid: 1/331).

Bayangkan, mereka menisbahkan kebodohan kepada Allah yang telah berfirman,
“Katakanlah, “Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib kecuali Allah.” (Al Quran Surat An-Naml ayat 65)

Sementara di sisi lain, mereka berkeyakinan bahwa para imam mereka mengetahui segala ilmu pengetahuan dan tak ada sedikit pun yang samar baginya. Al Kulaini, seorang ulama paling terpercaya di kalangan Syiah berkata di dalam bukunya, “Bab bahwa para imam mengetahui ilmu yang telah dan akan terjadi, dan tidak ada sesuatu apa pun yang tersembunyi bagi mereka.” (Al Kafi: 1/261).

5. Yahudi berkata, “Tidak layak (tidak sah) kerajaan itu melainkan di tangan keluarga Daud.” Syiah berkata, ”Tidak layak Imamah itu melainkan pada Ali dan keturunannya”, dan ini dapat ditemui dengan mudah di banyak literatur Syi’ah.

6. Yahudi menghalalkan darah setiap muslim atau Ghoyyim atau Gentiles (yang bukan Yahudi). Demikian pula Syi’ah, mereka menghalalkan darah Ahlus Sunnah wal Jama’ah/Sunni.

7. Yahudi tidak menetapkan adanya jihad hingga Allah mengutus Dajjal. Syiah Rofidhoh mengatakan, ”Tidak ada jihad hingga Allah mengutus Imam Mahdi datang.”

8. Orang-orang Yahudi memberikan kepemimpinan kepada anak keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam, bukan keturunan Nabi Musa ‘alahis salaam. Demikian pula orang-orang Syiah, mereka memberikan kepemimpinan kepada keturunan Al Husein radhiyallahu ‘anhu, bukan Al Hasan radhiyallahu ‘anhu.

Dalam riwayat orang-orang Syiah disebutkan, dari Hisyam bin Salim, dia berkata, “Aku berkata kepada Ash-Shadiq Ja’far bin Muhammad —‘alaihimas salam, manakah yang lebih utama Al Hasan atau Al Husein?” Maka dia berkata, “Al Hasan lebih utama dari Husein.” Aku berkata, “Lalu bagaimana bisa imamah setelah Al Husein ditampuk keturunan Al Husein, bukan keturunan Al Hasan?” Maka Ja’far berkata, “Sesungguhnya Allah —Tabaraka wa Ta’aala— menyukai jika sunnah Musa dan Harun berlaku kepada Al Hasan dan Al Husein —‘alaihimas salam. Apakah engkau tidak melihat bahwasanya Musa dan Harun itu keduanya adalah nabi? Demikian pula Al Hasan dan Al Husein, keduanya adalah imam. Tapi, Allah Subhanahu wa Ta’aala menjadikan nubuwwah bagi keturunan Harun, bukan Musa, walaupun Musa lebih afdhal dari Harun —‘alaihimas salam.”

9. Syiah Imamiyah menetapkan 12 imam mereka untuk menyerupai jumlah pemimpin dari kalangan Bani Israil, sebagaimana disebutkan dalam Al Quran Surat Al Maidah ayat 12.

10. Orang-orang Yahudi membenci Jibril. Mereka mengatakan bahwa Jibril adalah musuh kita dari kalangan malaikat. Adapun Syiah berkata, Jibril telah keliru dalam menyampaikan wahyu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Mereka juga berkata, “Sesungguhnya Jibril ‘alaihis salam telah berkhianat ketika menyampaikan wahyu kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, padahal sepantasnya dan yang lebih berhak adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.”

Inilah Syiah, bagaimana bisa mereka menuduh Jibril ‘alaihis salam berkhianat, padahal Allah Azza wa Jalla telah menyifatinya dengan al amin (yang dapat dipercaya) dalam firman-Nya,

“Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al Amin (Jibril).” (Al Quran Surat As-Syu’aara: 193)

11. Yahudi sangat keras memusuhi kaum Muslimin, firman Allah Azza wa Jalla, artinya:
“Pasti kamu akan dapati orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.” (Al Quran Surat Al Maidah ayat 82). Demikian pula dengan orang-orang Syiah, sangat memusuhi Ahlus Sunnah wal Jamaah, bahkan menganggap mereka sebagai najis.

12. Yahudi dan Syiah, keduanya tidak bersifat adil dalam memberikan kecintaan dan kebencian.

Di satu sisi, Yahudi bersifat ghuluw terhadap sebagian nabi dan orang-orang shaleh mereka. Mereka menempatkannya sebagai sembahan yang diagungkan. Seperti perkataan mereka yang dikutip dalam al Qur’an, “’Uzair anak Allah.” (Al Quran Surat At-Taubah ayat 30). Namun di sisi lain, mereka mencela sebagian nabi dan menuduh mereka sebagai penjahat.

Demikian pula dengan Syiah, Anda dapat melihat mereka berlebih-lebihan mengagungkan Ali radhiyallahu ‘anhu dan sebagian keturunan beliau, bahkan menempatkan mereka sebagai sembahan dan berkeyakinan bahwa Allah Azza wa Jalla bersatu dalam dzat mereka. Namun di sisi lain, mereka mencela sahabat dan kaum Muslimin. Menuduh mereka munafik dan kafir.

Meski banyak memiliki persamaan, Yahudi dan Nasrani telah selangkah lebih maju dari Syiah dalam hal etika. Ketika orang-orang Yahudi ditanya, “Siapa penganut terbaik agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Musa.” Orang-orang Nashrani pun ditanya dengan pertanyaan yang sama, jawaban mereka, “Para penolong ‘Isa.”

Dan ketika orang-orang Syi’ah ditanya, “Siapa pengikut paling durhaka dari agama kalian?” Mereka menjawab, “Sahabat-sahabat Muhammad.”

Al-Baghdâdi rahimahullâh telah menjelaskan secara ringkas permusuhan kaum Syi’ah Bathiniyah ini terhadap Islam dan kaum Muslimin. Beliau berkata:

“Ketahuilah –semoga Allâh membuatmu bahagia– sesungguhnya bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Bathiniyah terhadap kaum Muslimin lebih besar daripada bahaya yang ditimbulkan oleh kaum Yahudi, Nashrani maupun Majusi. Bahkan lebih besar daripada kaum Dahriyah (atheis) serta kelompok-kelompok kafir lainnya. Bahkan lebih besar daripada bahaya yang ditimpakan oleh Dajjal yang muncul di akhir zaman. Karena orang-orang yang tersesat akibat dakwah Bathiniyah ini sejak awal mula munculnya dakwah mereka sampai hari ini lebih banyak daripada orang-orang yang disesatkan oleh Dajjal pada waktu munculnya nanti. Karena fitnah Dajjal tidak lebih dari empat puluh hari, sementara kejahatan kaum Bathiniyah ini lebih banyak lagi daripada butiran pasir dan tetesan hujan.”

(Al-Farqu bainal Firaq hlm 382)

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata tentang Syi’ah Bathiniyah, “Mereka lebih kafir daripada orang Yahudi dan Nashrani, bahkan lebih kafir daripada orang Musyrik…bahkan bahaya mereka lebih besar daripada Kafir Harbi sekalipun bangsa Tartar” (Dirasatul Firaq hlm. 193. Dinukil dari Majmu’ Fatawa, Ibnu Taimiyah, 35/149-152)

Wallohua’lam.

1 komentar: