Jakarta - Rumah ukuran 5x4 m yang berlapis triplek di 
kawasan Tebet Barat itu terlihat sangat sederhana. Barang rongsokan dan 
sampah berserakan menghiasi tanah di sekitaran rumah tersebut. Di 
sinilah Mak Yati (65) menjalani hidupnya selama setahun ini.
detikcom
 berkesempatan untuk mengunjungi rumah Mak Yati di kawasan Tebet Barat, 
Jakarta, Jumat (26/10/2012). Di rumahnya, mengenakan pakaian seadanya 
berupa kaos berwarna hitam dan celana pendek lusuh, Mak Yati yang 
didampingi suaminya Pak Maman menyambut dengan ramah.
"Yah, 
disinilah Mak hidup setahun ini nak. dulu masih sering pindah-pindah. 
Namanya juga pemulung, hidup di tanah orang, kadang diusir pindah ke 
sini. Terus diusir lagi, pindah lagi. Alhamdulillah, udah setahunan ini 
Mak tinggal di daerah sin," ujar Mak Yati memulai obrolan.
Mak 
Yati mengaku sudah menjadi pemulung sejak tahun 1965 hingga hari ini. 
Wanita asal Madura ini mengadu nasib ke Jakarta karena terpaan hidup 
yang bertubi-tubi di kampungnya sehingga ia nekat datang ke Jakarta 
walau tanpa bekal yang cukup.
"Mak udah lama mulung, sejak tahun 
1965. Ya, dihitung saja sudah berapa lama Mak kayak gini. Tapi 
Alhamdulillah nak, sampai sekarang Mak masih kuat kerja, ini berkat 
pertolongan Allah SWT juga," ujar Mak Yati.
Niat untuk berkorban 
sudah terbersit di benak Mak Yati sejak tiga tahun yang lalu. Niat itu 
bermula ketika dia mengambil jatah sembako di sebuah kelurahan. Saat itu
 tiba-tiba muncul sebuah niat di dalam hati Mak Yati untuk bersedekah 
pada hari raya kurban.
"Sudah lama Mak pengen kurban Nak. Sejak 
tiga tahun yang lalu. Tapi kan mak ini kerjaannya cuma mulung, jadi 
penghasilan nggak jelas. Buat makan sehari saja kadang udah sukur. Jadi 
Mak ngumpulin dulu duit Rp 1.000, Rp 1.500 sampai tiga tahun, lalu Mak 
beliin kambing dua ekor. Sampai-sampai penjual kambingnya Mak cegat di 
tengah jalan saking Mak pengen beli kambing," tutur Mak Yati sambil 
tertawa.
"Tapi Alhamdulillah Nak, tahun ini niat Mak kesampaian. 
Mungkin sudah izin dari Allah juga tahun ini Mak bisa nyumbang kambing 
ke masjid. Jadi penghasilan dari Mak mulung ada faedahnya. Istilahnya 
bersihin harta, gitu-gitu," imbuhnya kembali diselingi tawa.
Mak 
Yati mengejutkan pengurus Masjid Al Ittihad, Tebet, Jumat (26/10) 
kemarin karena membawa dua kambing untuk dikurbankan di masjid itu. Hal 
itu membuat terharu pengurus masjid yang tahu keseharian Mak Yati 
sebagai pemulung.
"Kita nggak nyangka Mak Yati bawa kambing malam
 itu, ya kita terharu lah. Orang sehari-hari dia cuma mulung, tapi punya
 niat untuk menyumbangkan hewan kurban untuk lebaran ini," kata pengurus
 masjid bernama Syaiful.
Sumber detik.com

Tidak ada komentar:
Posting Komentar