Jumat, 23 November 2012

:{



Bismillahirrahmanirrahim,
Bunda hari ini dinda ingin bercerita kepada bunda,
Peristiwa ini terjadi ketika dinda pulang dari acara “save phalestine” di kampus

Hari itu sudah malam dan gelap bunda,
Ada seorang ibu yang membawa bawaan yang sangat banyak , dinda tidak tahu persis umur ibu itu berapa.
Namun dinda perkirakan umur ibu itu sama seperti bunda.
Ia membawa dua tas koper yang amat besar,
Ketika itu kami bertanya hendak kemana ibu itu malam-malam seperti ini...
Ternyata ibu itu diusir oleh keluarganya sendiri,
Beberapa bulan yang lalu suaminya telah meninggal dunia. Ibu itu bingung untuk menghidupi anak-anaknya. Saran salah seorang teman “ coba pergi ke Kalimantan ! masih banyak kerjaan disana”. Berbekal alamat singkat yang diberikan salah seorang teman yang ada di L***, ibu itu pergi ke Kalimantan seorang diri. Ternyata alamat yang diberikannya adalah alamat keluarga jauhnya. Ibu itu sangat bersyukur karena mendapat keluarga di Kalimantan. Namun, apa yang terjadi tak seindah yang ibu bayangkan. Ibu memang berniat untuk menjadi maid dirumah itu. Tapi ia sama sekali tak pernah disuruh ini dan itu oleh majikannya. Ia tak mendapat tempat untuk beristirahat. Ia hanya mendapat sebuah dapur yang kotor, tempat ia menghabiskan banyak waktunya disana. Bahkan hanya untuk sekedar membuatkan teh ia dilarang. Dan tepat jam 9, pintu dapur sudah dikunci hingga ibu  tidak bisa pergi walaupun ke toilet. Namun ibu tetap berusaha membantu sebisanya, membereskan rumah, menyapu, ngepel dan lain-lain. Ibu pun tak pernah diberi makan dan minum. Terkadang ibu minum air yang ada di wc umum dekat rumah itu.

Tapi bunda, ada satu peristiwa yang nanda sangat miris mendengarnya...
Tahukah bunda,
Ibu bercerita begini...
Waktu itu malam, sekitar jam 2 ada pemadaman listrik ditempat ibu berada. Ada yang menggedor-gedor pintu dapur saat ibu sedang tidur. Sebenarnya ibu ingin membukakan pintu, namun ia terkunci dari luar. Sehingga ibu tidak bisa membukakan pintu itu. Ibu hanya melihat sinar dari senter yang dibawa orang tersebut. Paginya, sang majikan bapak marah pada ibu, kenapa ia tidak membukakan pintu ketika bapak menggedornya. Ibu minta maaf pada bapak karena tidak membukakan pintu. Begitu juga saat ibu sedang mandi dan mencuci baju di wc umum dekat rumah. Ada yang menggedor-gedor pintu ketika ibu sedang mandi. Ibu cepat-cepat menyelesaikan aktivitas mandinya. Namun hati ibu terpukul mendengar apa yang dibicarakan oleh orang yang berada diluar wc saat itu. Begitu tahu cerita tersebut, ibu pergi menemui temannya di pasar S***. Ternyata benar, kejadian tempo hari, ketika mati lampu. Sebenarnya bapak ingin me-rape ibu. Astaghfirullah hal adzim, alhamdulillah Allah masih melindungi ibu ketika itu. Lalu kejadian yang di wc waktu itu juga sama. Dan yang menyuruh bapak untuk melakukan itu adalah tetangga ibu di Jawa. Naudzubillah min dzalik. Sungguh malang nasib ibu, dan yang terakhir ternyata ibu mau dij*al oleh koko yang ada disini. Ibu bingung kemana harus meminta pertolongan. Dan yang terakhir ibu diusir karena di bilang membawa sial.
Oh Allah berikanlah pertolongan dan perlindungan pada ibu itu...

Bunda tahu,
Saat kami menemui ibu, ia terlihat hampir menangis. Kenapa ia menangis... rupanya tas yang dibawanya diinjak oleh orang yang tak dikenal, bahkan ibu hampir ditabrak oleh mobil orang itu. Yah mungkin orang itu mabuk...

Bunda, ini cerita pertama yang dinda dengar langsung dari seorang ibu. Dinda kira cerita-cerita itu hanya ada disinetron-sinetron. But it’s real and fact bunda. Bunda, dinda sangat bersyukur sekali mendapatkan malaikat seorang bunda dan hidup dalam keluarga islami. Ternyata masih banyak masalah-masalah diluar sana. Dan dinda sadar ternyata dinda lahir dalam keluarga shaleh-shaleh ( aamiin). Bunda rasa syukur tiada terkira membuncah didada, dinda tak bisa berkata-kata. Allah terima kasih telah memberikan ummi dan abi yang telah menjaga anak-anaknya dengan sebaik-baiknya. Dinda percaya suatu saat nanti kita dipertemukan Allah disurga Firdaus sesuai dengan mimpi-mimpi kita , bunda dan ayahanda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar