Sabtu, 25 Agustus 2012

Dari Pasir Menjadi Mutiara

Assalamu'alaikum wr.wb



emmm...sudah lama tidak menulis di blog ini. mungkin beberapa diantara kalian ada yang pernah mendengar judul diatas. yupss... itu adalah judul buku karya pak Jansen Sinamo. terbitan gradien tahun 2005. ada kutipannya yang membuat aku terkesan. ini dia...



Di suatu petang yang sendu, seekor anak kerang mengadu pada ibunya. Sebutir pasir tajam bagai sembilu, memasuki tubuhnya yang merah dan lembek.

“ Anakku,” kata sang ibu sambil mencucurkan air mata, “ Tuhan tidak memberi kepada kita , bangsa kerang tangan, sehingga ibu tidak bisa menolongmu. Sakit sekali, ibu tahu anakku. Namun terimalah itu sebagai takdir alam. Jadi, kuatkanlah hatimu, Nak. Jangan lagi terlalu lincah. Kerahkan semangatmu untuk melawan rasa ngilu itu. Tegarkan jiwamu untuk menanggung nyeri  menggigit. Balutlah pasir itu dengan getah perutmu. Hanya itu yang bisa engkau perbuat anakku, “bujuk ibunya dengan lembut namun pilu.

Si anak kerang pun mencoba nasihat bundanya. Ada hasilnya memang, namun perih pedih tak alang kepalang. Kadang di tengah erang kesakitannya dia meragukan nasihat ibunya. Namun tidak ada pilihan lain, ia terus bertahan. Dengan banyak air mata, dia berusaha tegar, mengukuhkan hati, menguatkan jiwa berbulan-bulan lamanya.

Tanpa disadari sebutir mutiara mulai terbentuk di dalam dagingnya. Makin lama makin halus, kian lama kian bulat. Dan rasa sakitnya mulai menghilang. Mutiara itu pun makin menjadi. Dan ketika masanya tiba, sebutir mutiara besar, utuh, dan mengilap akhirnya terbentuk sempurna. Semua kekecewaan, kesakita, dan air matanya mengristal menjadi mutiara di dalam pergulatannya.






Yah, Allah... kini aku tahu. Cobaan yang Kau berikan kepadaku akan melatih diriku kearah yang lebih baik. Mungkin, sekarang akulah anak kerang itu. Cobaan dan ujian yang telah Allah berikan kepadaku , untuk melatihku menjadi seseorang yang penuh dengan keimanan. Dan mungkin disitulah sisi istimewaku akan terbentuk. Selama ini yang aku butuhkan hanya kesabaran, ketegaran hati,dan tetap menjalani hidup ini dengan penuh semangat tanpa kenal keluhan. Allah, setiap hari aku mengeluh pada-Mu, tentang semuanya, segala hal. Yah,, lagi lagi kesabaran lah yang harus aku penuhi. Aku juga percaya setiap ujian yang Kau berikan pada hamba-Mu tidak akan melebihi batas kemampuan hamba-Mu. Kini Kau percayakan ujian dan cobaan ini dan itu padaku. Karena aku tahu Kau percaya bahwa aku bisa melewati semua cobaan itu. Aku ingat sama kata-kata murabbiah aku, “ sabar, semua akan indah pada waktunya ” Ketika Allah mengujiku, aku bersyukur sekali. Ternyata Allah mengujiku hanya sebatas itu tidak lebih dari mereka-mereka yang dibawah sana. Yah... ingat kata-kata Abi, “ sering-seringlah melihat kebawah, “ karena dengan sering melihat kebawah bertambahlah rasa syukur kita pada-Nya. Dan apabila kita bersyukur atas nikmat yang ada, Allah akan menambahkan nikmat-Nya lagi. Mantep.... aku percaya suatu saat buah semua kesabaran, keletihan, ketegaran hati, air mata, dsb akan terjawab. Yah... suatu saat nanti. Karena aku tahu Allah tidak pernah ingkar janji pada hamba-Nya.

Hadapi semuanya dengan senyuman and enjoy aja xixixixixixi, ingatloh kalo kita stress akan ada penyakit yang muncul...ini dia http://majalahkesehatan.com/10-penyakit-akibat-stress/. Okay sudah dibaca toh. Selain itu stress juga bisa mengganggu pekerjaan, rumah tangga, dll. Banyak faktor yang di timbulkan dari si stress ini. Tentunya faktor yang negatif ya. Tapi stress juga memiliki dampak positif lo. Ini dia http://www.untukku.com/artikel-untukku/5-efek-positif-stres-untukku.html . Allah, juga bilang semua yang berlebih-lebihan itu tidak baik. Yupss....kenapa bisa stress, mungkin karena ia terlalu memikirkan ini dan itu. Pokonya gak baiklah stress itu. Nah ... lo.. kenapa jadi stress yang di bahas ??? pkonya jika Allah mengujimu, hadapi aja semuanya degan penuh kesabaran dan kesyukuran. Memang terasa pahit di awal, namun akan terasa manis di akhir.... byeeeeee


Wassalamu’alaikum wr.wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar