Jumat, 10 Mei 2013

PENCEMARAN AIR PADA LIMBAH INDUSTRI









Kelompok 16 :

1.   Amalia Mumtaza                            1211015057
2.   Fitriyana                                         1211015075

Kelas A/2012


Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Mulawarman
2013

1.      Sumber pencemaran air pada limbah Industri
Jenis polutan yang dihasilkan oleh industri sangat tergantung pada jenis industrinya sendiri, sehingga jenis polutan yang dapat mencemari air tergantung pada bahan baku, proses industri, bahan bakar dan sistem pengelolaan limbah cair yang digunakan dalam industri tersebut.
Secara umum jenis polutan air dapat dikelompokkan sebagai berikut :
a.       Fisik
Pasir atau lumpur yang tercampur dalam limbah air.
b.      Kimia
Bahan pencemar yang berbahaya ; Merkuri (Hg), Cadmium (Cd), Timah hitam (Pb), Pestisida dan jenis logam berat lainnya.
c.       Mikrobiologi
Berbagai macam bakteri, virus, parasit dan lain-lain.
Misalnya yang berasal dari pabrik yang mengolah hasil ternak, rumah potong, dan tempat pemerahan susu sapi.
d.      Radioaktif
Beberapa bahan radioaktif yang dihasilkan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dapat pula menimbulkan pencemaran air.
Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran air ;
1.      Dampak terhadap manusia;
a.       Disebabkan oleh mineral
1.      Cd (Cadmium)
Dapat menyebabkan kerusakan pada ginjal, hati, tulang, pankreas, kelenjar gondok.
2.      Cu(Tembaga)
Dalam jumlah besar menyebabkan rasa tidak enak di lidah dan menimbulkan kerusakan pada ginjal dan hati.
3.      Pb ( Timah hitam )
Bersifat kronis dan komulatif. Keracunan Pb menimbulkan anemia, gangguan ginjal, penurunan mental pada anak-anak, gangguan jiwa, kolik usus, penyakit hati dan gangguan susunan syaraf, serta mengacaukan susunan darah. Dalam jangka lama Pb berkumpul pada gigi dan tulang.
4.      Hg (Merkuri)
Merupakan unsur yang sangat beracun. Pada keracunan tingkat ringan timbul pusing, sakit kepala dan mudah lelah. Pada keracunan tingkat berat menyebabkan kerusakan ginjal, sendi-sendi kaku, penglihatan terganggu, kelainan sistem syaraf dan dapat menimbulkan kematian.
5.      As (Arsen)
Merupakan logam berat yang mempunyai toksisitas atau daya racun tinggi. Keracunan kronis menyebabkan nafsu makan berkurang, gangguan sistem pencernaan, kelainan ginjal, gangguan mental, neuritis perifer, perubahan pada kulit dan kanker kulit.
6.      Cr (Chrom)
Adanya Chrom menandakan adanya pencemaran dari limbah industri karena adanya senyaw logam ini tidak terdapat di air yang ada di alam (murni). Diduga dapat menyebabkan kanker kulit dan gangguan pada saluran pernapasan.
7.      Ag ( Perak)
Masuknya perak ke dalam air minum umumnya berasal dari industri yang mencetak foto.
b.      Disebabkan oleh mikrobiologi dalam air ;
Contoh Penyakit yang dapat ditimbulkan adalah;
1.      Tifoid, disebabkan oleh kuman Salmonella thyposa
2.      Kolera, disebabkan oleh vibrio colera
3.      Leptospirosis, disebabkan oleh Spirochaeta
4.      Giardiasis, dapat menimbulkan diare yang disebabkan oleh sejenis Protozoa.
5.      Disentri, disebabkan oleh Entamoeba histolitytica
c.       Disebabkan oleh pestisida
Yang paling berbahaya adalah DDT ( Dichlor Diphenyl Trichloretan ), tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, DDT dapat larut dalam lemak sehingga memungkinkan terakumulasi dalam tubuh organisme. Tercemarnya oleh pestisida dapat menyebabkan kanker kulit, keracunan, kerusakan jaringan dan pada konsentrasi tertentu bisa menimbulkan kematian.

2.      Dampak Terhadap Vegetasi
Dampak negatif pencemaran air terhadap kehidupan vegetasi antara lain:
a.       Perubahan morfologi, pigmen dan kerusakan fisiologi sel tumbuhan.
b.      Terjadi akumulasi bahan pencemar pada vegetasi, seperti:
-          Cobalt : dapat menyebabkan kerusakan sel tumbuhan dan bersifat racun terutama pada tanaman tomat.
-          Nikel : beracun bagi beberapa jenis tanaman.
-          Phenol : beracun bagi beberapa jenis tanaman
-          Pestisida : DDT dapat terakumulasi pada beberapa tanaman sehingga akibat lebih lanjut dapat membahayakan manusia.

3.      Dampak terhadap Hewan
Efek terhadap kehidupan hewan , baik hewan peliharaan maupun bukan, dapat terjadi karena adanya proses bioakumulasi dan keracunan bahan berbahaya.
Contoh :
a.       Pestisida :
-          DDT dapat menyebabkan kerusakan jaringan pada hewan.
-          Pada burung, DDT dapat menghambat proses pengapuran dinding telur sehingga kulitnya tipis dan tidak dapat menetas.
-          Dapat menyebabkan racun bagi hewan ternak.
b.      Nikel
Dapat menyebabkan racun dan mempengaruhi produksi ikan tertentu.



2.   Dampak-dampak Berbagai Jenis limbah indsutri
1.          Limbah Industri Pangan
Sektor industri / usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ; tahu, tempe, tapioka, dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Sebagai contohnya limbah industri tahu, tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberikan perlakuan yang tepat. Limbah buangan yang berasal dari pengolahan pangan dengan menggunakan Bioligical Oxygen Demand (BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol, panas dan insektisida. Apabila limbah langsung dibuang ke perairan maka akan menganggu keseimbangan ekologi dan bahkan dapat menyebabkan kematian pada ikan dan biota perairan.


2. Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan
Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat besar, mengakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya. Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang terbentuk selama proses permentasi berlangsung. Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4, gas berupa uap alkohol. Kategori limbah industri ini adalah limbah bahan beracun berbahayan (B3) yang mencemari air dan udara.
Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan efek bahan kimia toksik :
a.
Keracunan yang akut
           Yakni keracunan akibat masuknya dosis tertentu ke dalam tubuh melalui mulut, kulit, pernapasan, dan akibatnya dapat dilihat dengan segera, misalnya keracunan H2S, Co dalam dosis tinggi. Dapat menimbulkan lemas dan kematian. Keracunan Fenal dapat menimbulkan sakit perut dan sebagainya.
b. Keracunan kronis
           Sebagai akibat masuknya zat-zat toksis kedalam tubuh
dalam dosis yang kecil tetapi terus menerus dan berakumulasi dalam tubuh,
sehingga efeknya baru terasa dalam jangka panjang misalnya keracunan timbal,
arsen, raksa, asbes dan sebagainya. Industri fermentasi seperti alkohol disamping bisa membahayakan pekerja apabila menghirup zat dalam udara selama bekerja apabila tidak sesuai dengan Threshol Limit Valued (TLV) gas atau uap beracun dari industri juga dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat sekitar.

3.      Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka
Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukan air sebagai mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses) yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa- sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).








DAFTAR PUSTAKA

Mukono, H.J. Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press. 2008. Surabaya.

1 komentar: